Sejarah Pengecoran Logam
Coran
paduan aluminium dibuat pada akhir abad 19 setelah cara pemurnian dengan
elektrolisa ditemukan.
Coran dibuat dari logam yang dicairkan, dituang ke dalam
cetakan, kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Oleh karena itu sejarah
pengecoran dimulai ketika orang mengetahui bagaimana mencairkan logam dan
bagaimana membuat cetakan. Hal itu terjadi kira-kira 4.000 sebelum Masehi,
sedagkan tahun yang lebih tepat tidak diketahui orang.
Awal penggunaan logam oleh orang, ialah ketika orang membuat
perhiasan dari emas atau perak tempaan, dan kemudian membuat senjata atau mata
bajak dengan menempa tembaga, hal itu dimungkinkan karena logam-logam ini
terdapt di alam dalam keadaan murni, sehingga dengan mudah orang dapat
menempanya.
Kemudian secara kebetulan orang menemukan tembaga mencair,
selanjutnya mengetahui cara untuk menuang logam cair ke dalam cetakan, dengan
demikian untuk pertama kalinya orang dapat membuat coran yang berbentuk rumit,
umpamanya perabot rumah, perhiasan atau hiasan makam. Coran tersebut dibuat
dari perunggu yaitu suatu paduan tembaga, timah dan timbal yang titik cairnya
lebih rendah dari titik cair tembaga.
Pengecoran perunggu dilakukan pertama di Mesopotamia
kira-kira 3.000 tahun SM, teknik ini diteruskan ke Asia Tengah, India dan Cina.
Penerusan ke Cina kira-kira 2.000 tahun SM, dan dalam zaman Cina Kuno semasa
Yin, yaitu kira-kira 1.500-1.000 tahun SM. Pada masa itu tangki-tangki besar
halus buatannya dibuat dengan jalan pengecoran.
Sementara teknik pengecoran Mesopatamia diteruskan juga ke
Eropa, dan dalam tahun 1.500-1.400 SM, barang-barang seperti mata bajak,
pedang, mata tombak, perhiasan, tangki, dan perhiasan makam dibuat di Spanyol,
Swis, Jerman, Ustria, Norwegia, Denmark, Swedia, Inggris dan Perancis.
Teknik
pengecoran perunggu di India dan Cina diteruskan ke Jepang dan Asia Tenggara,
sehingga Jepang banyak arca-arca Budha dibuat antara tahun 600 dan 800.
Penggunaan
besi dimulai dengan penempaan, sama halnya dengan tembaga. Orang-orang Asiria
dan Mesir mempergunakan perkakas besi dalam tahun 2.800-2.700 SM. Kemudian, di
Cina dalam tahun 800-700 SM, ditemukan cara membuat coran besi kasar yang
mempunyai titik-cair rendah dan mengandung fosfor tinggi dengan mempergunakan
tanur beralas datar.
Teknik
produksi ini kemudian diteruskan ke Negara-negara si sekitar Laut Tengah. Di
Yunani, 600 tahun SM, arca-arca raksasa Epaminondas atau Hercules, berbagai
senjata, dan perkakas dibuat dengan jalan pengecoran. Di India di zaman itu,
engecoran besi kasar dilakukan dan diekspor ke Mesir dan Eropa. Walaupun
demikian baru abad ke 14 saja pengecoran besi kasar dilakukan secara
besar-besaran, yaitu ketika Jerman dan Itali meningkatkan tanur beralas datar
yang primitip itu menjadi tanur tiup berbentuk silinder, dimana pencairan
dilakukan dengan jalan meletakkan bijih besi dan arang batu berseling-seling.
Produk-produk yang dihasilkan pada waktu itu ialah, meriam, peluru meriam,
tungku, pipa, dll.
Cara
pengecoran pada zaman itu ialah menuangkan secara langsung logam cairyang
didapat dari biji besi, ke dalam cetakan, jadi tidak dengan jalan mencairkan
kembali besi kasar seperti cara kita sekarang.
Kokas
ditemukan di Inggris abad 18 yang kemudian Perancis diikhtiarkan agar kokas
dapat dipakai untuk mencairkan kembali besi kasar dalam tanur kecil dalam usaha
membuat coran. Kemudian tanur yang serupa dengan tanur kupola yang asa
sekarang, dibuat di Inggris, dan cara pencairan besi kasar yang dilakukan
kira-kira sama dengan cara yang dilakukan orang sekarang.
Walaupun
sejak masa kuno baja dipakai dalam bentuk tempaan, namun hanyalah sejak H.
Bessemer atau W. Siemens sajalah telah diusahakan untuk membuat baja dari besi
kasar, dan coran baja diproduksi pada akhir pertengahan abad 19.
No comments:
Post a Comment