KOROSI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Surface
treatment menjadi sangat penting karena dalam aktifitas permesinan saat ini
mengingat fungsi dan tujuan dari adanya hal ini sangat mendukung dari alur
perkembangan logam dalam upaya meningkatkan fungsi dari masing-masing logam.
Proyek pengerjaan logam tentunya memerlukan nilai kekerasan tiap-tiap logam
yang akan digunakan untuk memudahkan dan meningkatkan nilai efisiensi pabrik
itu sendiri. Dengan adanya surface treatment pengerjaan logam untuk pelaksanaan
proses permesinan selanjutnya akan lebih mudah, dapat juga meningkatkan
kekuatan dari logam yang menjadi spesimen, karena dalam proses surface treatment
ini terjadi yang namanya penghilangan tegangan dalam dan meningkatkan tingkat
keuletan logam yang menjadi specimen.
Aplikasi
coating untuk ketahanan aus dan ketahanan korosi adalah salah satu cara untuk
mengatasi permasalahan wear and corrosion di industri minyak, gas, pembangkit,
dan industri besar lainnya. Thermal spray coating adalah salah satu teknologi
pelapisan yang baru dikenal di Indonesia pada pertengahan tahun 90-an. Kendala
yang ada saat ini adalah thermal spray coating masih terbatas dalam aplikasinya
yaitu pada aplikasi metalic coating untuk restorasi dimensi seperti arc
spraying. Hal ini menyebabkan output yang tidak optimum apabila digunakan pada
aplikasi untuk ketahan aus dan korosi. HVOF coating adalah jenis proses thermal
spray yang memanfaatkan tekanan tinggi dari pembakaran bahan oksigen di ruang
pembakaran sehingga menghasilkan kecepatan gas supersonic diatas 800 m/s dan
temperatur sekitar 28000 Celcius. Hasil yang diharapkan adalah
ketahanan aus dan korosi dengan karakteristik densitas, kekerasan, dan daya
rekat yang tinggi dibandingkan dengan proses thermal spray lainnya. Energi
kinetik yang tinggi pada saat tumbukan dari serbuk yang dipanaskan dan
temperatur yang relatif rendah menghasilkan coating dengan densitas dan
kekerasan yang tinggi.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana Proses HVOF Thermal Spray
b.
Keunggulan dan Kelemahan HVOF Thermal Spray
c. Aplikasi di
Bidang Industri
1.3
Tujuan dan Manfaat
Adapun
tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah Mahasiswa diharapkan
memahami proses HVOF thermal spray dan aspek-aspek lain dari penggunaan
teknologi HVOF thermal spray ini.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Proses Thermal Spray
Thermal spray coating
adalah suatu proses dimana bahan dalam bentuk serbuk atau kawat logam dan non
logam dideposisikan dalam kondisi cair pada suatu permukaan yang telah
disiapkan sebelumnya untuk membentuk lapisan spray. Teknik ini merupakan salah
satu teknik yang banyak digunakan untuk rekayasa permukaan dan pengembangan
bahan tingkat lanjut.
Gambar 1.
Tipe surface treatment
Proses thermal spray secara umum melindungi logam dasar pada kondisi
lingkungan dengan tingkat yang merusak yang tinggi. Kategori
dalam Proses HVOF: - Detonation-Gun Spraying (pada proses ini akan menghasilkan
ketebalan lapisan > 0.5 mm. Kekerasan, berat jenis, dan kekuatan lekat
bernilai tinggi jika dibandingkan dengan pelapisan Plasma Sprayed, tingkat
kebisingannya 150 desibel), dan Diamond Jet HVOF yang kemudian dikenal dengan
HVOF thermal spray. Setiap jenis coating yang
dipilih diharapkan dapat memiliki satu atau beberapa fungsi yang diharapkan
seperti ketahanan aus, tahan korosi, tahan terhadap konduktivitas elektrik dan
restorasi dimensi.
Teknik thermal spray merupakan proses dimana material pelapis (feedstock
material) dipanaskan dan didorong sebagai partikel individu atau droplets
ke suatu permukaan (base material / substrat). Energi termal yang
digunakan untuk melelehkan material pelapis yaitu electrical dan flame
heating.
Gambar 2. Metode dan ilustrasi
penembakan
Pemilihan proses thermal spray didasarkan kepada aplikasi yang akan
digunakan. Sebagai contoh untuk aplikasi anti korosi, proses yang paling tepat
adalah dengan menggunakan arc spraying sebab material yang akan di deposisi
adalah metallic coating yang memiliki melting temperature rendah. Pertimbangan
lain adalah kemudahan dalam pengoperasiannya.
Material feedstock dapat berupa apa saja yang dapat dilelehkan
termasuk logam, senyawa logam, semen, oksida, gelas atau polimer. Dan juga
dapat dalam bentuk powder, wire, atau rod. Pengikat antara
substrat dan pelapis dapat berupa ikatan mekanik, kimia, metalurgi atau
kombinasi dari ketiganya.
Sifat-sifat
dari pelapis bergantung pada jenis material, proses thermal spray dan
parameter-parameter yang diterapkan, dan perlakuan setelah proses thermal
spray pada pelapis.
Saat ini teknologi thermal spray coating di Indonesia sudah cukup
dikenal di kalangan industri. Untuk aplikasi ketahanan aus dibutuhkan proses
coating dengan karakteristik densitas yang tinggi serta kekerasan yang tinggi
dengan bahan ceramic metal (cermet) dan karbida. Kesalahan dalam penentuan
proses coating dapat menyebabkan akibat yang fatal dimana umur coating yang
pendek menyebabkan biaya perawatan yang semakin meningkat dan kerugian waktu
akibat dari plant shutdown yang akhirnya berakibat pada biaya produksi.
Pembakaran, dinamika gas, dan kecepatan nyala pembakaran adalah
karakteristik penting untuk menghasilkan lapisan berkekuatan lekat tinggi,
porositas rendah, dan padat. Sebelum memasuki ruang bakar, oksigen dan bahan
bakar dicampur dibawah tekanan dalam bagian mixer, kemudian saat pembakaran,
reaksi kimia mengambil alih dan melepaskan energi panas. Tekanan meningkat
seiring dengan peningkatan temperatur yang menghasilkan kecepatan gas.
Setelah pembakaran, propan dan oksigen membentuk air dan gas karbondioksida.
Karena temperatur deposisi yang tinggi, air menguap. Energi dari reaksi kimia
dikonversikan menjadi panas dan tekanan, yang digunakan untuk melelehkan dan
mempercepat partikel powder bersama gas pembawa. Temperatur, tekanan, komposisi
gas, massa jenis gas, dan luas dimana gas berlalu merupakan variabel yang
mempengaruhi kecepatan gas. Gelombang suara di udara adalah gelombang
longitudinal dimana dorongan disampaikan dari molekul ke molekul. Restoring
force untuk gelombang ini disuplai oleh tekanan dari udara. Ketika sebuah obyek
bergerak melaju dalam fluida, gelombang tekanan melebar dari obyek menjadi
spherical sheels. Gelombang tekanan ini merupakan sebuah urutan rarefraction
yang bergerak keluar dari obyek. Karena tekanan meningkat, molekul gas bergetar,
laju getaran molekul disebut frekuensi. Semakin besar frekuensi maka semakin
besar pitch suara.
Ketika kecepatan gas mencapai tingkat kecepatan suara (sonic), ini
dikatakan berada pada critical state. Di atas critical state berada pada
supersonic atau hypersonic velocity, yang bisa didapatkan dengan menggunakan
nosel divergen. Kecepatan gas dapat didefinisikan dalam bilangan mach yang
merupakan perbandingan kecepatan gas sebenarnya terhadap kecepatan sonic.
Gambar 3. Perbandingan hasil
ketahanan aus antara thermal spray dengan hard chrome plating
2.2
Keunggulan dan Kelemahan Thermal Spray HVOF
Keunggulan
dari proses ini dibandingkan dengan proses lainnya seperti PVD (Physycal
Vapour Deposition), CVD (Chemical Vapour Deposition), brazing, cladding dan
electroplating adalah :
Proses pelapisan dengan thermal spray memiliki ketebalan diatas
50 micrometer.
Laju deposisi tinggi.
Dapat dilakukan pada kondisi atmosfer.
Beragam jenis bahan seperti logam, keramik, paduan logam keramik, polymer,
karbida, dapat dideposisikan dengan mudah sesuai dengan aplikasi yang
diinginkan.
Lebih ramah lingkungan karena tidak memiliki limbah buang yang berbahaya
pada lingkungan seperti pada hard chrome.
Kelemahan :
Investasi yang sangat tinggi merupakan salah satu kendala penggunaan
HVOF thermal spray. Komponen biaya paling besar terdapat pada gun system dan
ini berkaitan dengan paten serta beberapa komponen seperti nozzles yang
memiliki tuntutan proses permesinan dengan kepresisian yang tinggi.
2.3 Aplikasi
Aplikasi umum dari pelapisan HVOF
:
Industri
manufaktur umum : extrusion Dies, Thread guides, Forging Tool, Wire Drawing
Capstans, Casm followers, Roller Bearing, Hot Forming Dies.
Industri
Turbin gas : Turbine Nozzles, Jet Engine Manifold Rings, Gas Turbine Fan Seals,
Aircraft Flap Tracks, Expansion Joints, Mid Span Supports (Fan Blades)
Industri
Perminyakan : Pump Plungers, Liners, Sleeves, compressor Rods.
Industri
proses kimia : Gate Valves, Pump components.
Industri
kertas/Bubur kertas : Printing Rolls, Digestors, liquor tanks
Industri
otomotif : Piston Rings, cylinder liners
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
beberapa tinjauan pustaka, maka HVOF thermal spray secara umum dapat diambil
kesimpulan, diantaranya :
1.
Kekerasan, berat jenis, dan porositas
Pelapisan thermal spray sering digunakan karena derajat
kekerasannya yang relatif lebih tinggi daripada pelapisan cat (paint coatings).
Kekerasan dan ketahanan korosinya membuat pelapisan thermal spray sangat
bernilai pada pemakaian dengan tingkat keausan tinggi. Kekerasan dan berat
jenis thermal spray pada umumnya lebih rendah daripada material
feedstock itu sendiri sebelum dilapiskan. Pada pelapisan logam thermal spray,
kekerasan, berat jenis bergantung pada material yang digunakan. Secara umum
semakin tinggi kecepatan partikel, semakin tinggi tingkat kekerasan dan berat
jenisnya. Kekerasan dan berat jenis juga bergantung pada temperatur partikel
dan jenis gas atomisasi yang digunakan. Porositas yang terbentuk bergantung
pada proses pelapisan thermal spray, parameter yang digunakan, dan
material thermal spray.
2.
Ketahanan korosi
Lapisan logam thermal spray dapat di anodic atau katodic terhadap
sustrat logam dibawahnya. Karena korosi muncul pada anoda, lapisan anodic akan
terkorosi pada lingkungan korosif, sedangkan katoda tidak. Sistem pelapisan
anti korosi umumnya dirancang sehingga material pelapis anodic terhdap logam
substrat. Pelapis anodic akan terkorosi atau dikorbankan untuk melindungi
substrat. Pada beberapa kasus, ketahanan korosi dari material pelapis itu
sendiri sangat penting. Pada penggunaan temperatur tinggi dan untuk penggunaan
dengan bahan kimia, lapisan thermal spray harus sangat tahan korosi.
3.
Perekatan (adhesi)
Pelapisan thermal
spray mempunyai adhesi yang sangat tinggi. Pelapisan khusus, untuk
ketahanan aus, yang dilakukan dengan proses thermal spray dengan
kecepatan partikel sangat tinggi dapat memiliki adhesi regang (tensile
adhesion) lebih besar daripada 34.000kPa (5000 psi) sebagaimana diukur oleh
ASTM C633‚ ‘‘Standart Test Method for Adhesion or Cohesive Strength of
Flame-Sprayed Coatings’’
3.2 Saran
Dalam
pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena referensi
dari berbegai sumber masih sangat minim. Semoga penyajian selanjutnya dapat
lebih baik dari ini dan penulis akan lebih senang hati apabila menerima masukan
dari pembaca.
No comments:
Post a Comment