A. JUDUL
Pengembangan Kaca Helm Anti Embun Menggunakan Teknologi Nano
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Helm merupakan perangkat yang sangat
dibutuhkan bagi pengendara sepeda motor. Kaca helm merupakan bagian dari helm
yang juga sangat penting fungsinya, kaca helm melindungi kepala bagian depan
atau wajah dari terpaan angin, debu, kotoran maupun hewan-hewan kecil yang
beterbangan di jalan.
Saat musim hujan biasanya terbentuk butiran
embun kaca helm yang dapat mengganggu penglihatan. Hal ini akibat adanya
perbedaan suhu udara sekitar di dalam dan luar helm serta adanya sirkulasi pernafasan
di dalam helm. Kejadian tersebut otomatis membuat jarak pandang serta
konsentrasi menjadi buyar. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kaca helm anti
embun atau yang lebih dikenal dengan kaca helm antifog.
Nanoteknologi
adalah pembuatan dan penggunaan materi atau alat pada ukuran sangat kecil.
Materi atau alat ini berukuran antara (1 – 100) nanometer. Satu nm sama dengan
satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari
ukuran rambut manusia. Ukuran (1 – 100) nm ini disebut juga dengan skala nano
(nanoscale) (wikipedia.org).
Titania
dapat diaplikasikan sebagai bahan fotokatalisis, sensor gas, pembersih polutan
yang ada di udara, tanah danair, sebagai bahan campuran cat agar tahan korosi,
pelapisalat-alat dibidang kedokteran, kosmetik, sel surya, penyerapgelombang
elektromagnetik dan lain-lain. Sebagian besartitanium dioksida yang dipakai
aplikasi berukuran nanometer(Castro,
2008).
Penambahan titania dioksida pada kaca helm
dapat membersihkan embun yang dapat terbentuk pada kaca helm. Titania nano ini dideposisi
ke kaca helm sehingga dapat menempel pada bagian kaca helm tersebut.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat disusun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah cara pembuatan TiO2sehingga
dapat dipakai untuk melapisi kaca helm ?
2.
Variabel apa sajakah yang perlu
diperhatikan untuk
mendapatkan plastik berlapis nanokristal TiO2 dengan
sifat hidrofilik dan transparansi yang tinggi ?
D. TUJUAN
Tujuan dari
penelitian ini yaitu :
- Mengetahui cara pembuatan TiO2 nanopartikel dengan metode yang efisien dan terjangkau.
- Membuat prototype kaca helm anti embun yang dapat dipakai bagi pengendara sepeda motor.
- Mengetahui berbagai variabel yang dapat mempengaruhi tingkat transparansi dan sifat hidrofilik TiO2.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel dalam
jurnal ilmiah.
F.
MANFAAT
Manfaat dari
penelitian ini antara lain:
1. Bagi mahasiswa, memberikan pengalaman dan wawasan untuk
melakukan serangkaian kegiatan/percobaan pembuatan
titania nano sesuai denganmetodologi
penelitian.
2. Bagi masyarakat,memberikan
inovasi kaca helm anti embun yang dapat bermanfaat bagi masyarakat kedepannya.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Titanium
adalah logam berlimpah nomor empat di duniasetelah aluminium, besi, dan
magnesium. Selain itu, titaniumjuga merupakan elemen berlimpah kesembilan
(mencakup0,63% pada kerak bumi) ditemukan pada tahun 1791 diInggris oleh
Reverend William Gregor, yang diberi namasebagai ilmenite. Elemen ini
ditemukan kembali beberapatahun kemudian oleh German Chemist Heinrich
Klaporthdalam bentuk rutile. Logam titanium tidak pernah
ditemukansendirian, keberadaannya selalu berikatan dengan minerallainnya
seperti rutile, ilmenite, leucoxene, anatase, brookite,perovskite, dan sphene
yang ditemukan dalam titanat danbeberapa besi ore. Titanium juga
ditemukan dalam batu bara,abu, tanaman dan dalam tubuh manusia (O. Carp, 2004).
Titanium dioksida mentah dimurnikan melalui
konversi ke titanium tetraklorida dalam proses klorida. Dalam proses ini, bijih
mentah (yang mengandung setidaknya 70% TiO2) dikurangi dengan
karbon, teroksidasi dengan klorin untuk memberikan titanium tetraklorida,
yaitu, klorinasi carbothermal.
Tabel 1.Sifat Kimia
dan Sifat Fisika TiO2
Keterangan
|
Besaran
|
Massa molekul ( gram/mol )
|
79,866
|
Bentuk
|
Padatan
|
Warna
|
Putih
|
Densitas ( gram/cm3 )
|
4,23
|
Titik leleh ( ˚C )
|
1843
|
Titik didih ( ˚C )
|
2972
|
(
en.wikipedia.org )
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
membuat titanium nano, yaitu :
1.
Chemical Vapor Deposition Method (CVD)
Metode ini
menggunakan bahan baku (precursor)TTIP (Titanium Tetra Isopropoxide). Pada metode CVD, lapisan nanopori TiO2
pada lapisan semikonduktor diperoleh melalui proses deposisi dari precursor
penyusunnya ( Maki, K. et.al.,2003 ). Uap gas TTIP dialirkan kedalam reaktor
vakum, kemudian gas tersebut akan terurai dan
terdeposisi pada kaca. Kelemahan
dari metode ini adalah:
a)
Biaya
fabrikasi dan investasi peralatan yang mahal.
b)
Proses
fabrikasi yang rumit karena membutukan temperatur dan tekanan yang tinggi untuk
memperoleh kondisi vakum.
c)
Memerlukan
waktu proses produksi yang lama karena banyaknya langkah kerja yang harus dilakukan.
2. Metode Sol-Gel (Sol-Gel Method)
Metode Sol-Gel didasarkan pada perubahan bentuk dari suatu sol. Partikel
yang tersuspensi dalam sol dipolimerisasi pada temperatur rendah menjadi gel
basah. Gel ini kemudian dipanaskan dan dilanjutkan dengan pendinginan (annealing)untuk menghasilkan
nano-partikel TiO2. Nano-partikel TiO2kemudiandidispersikan dan disemprotkan pada kaca.
Kelemahan dari metode ini meliputi :
a)
Proses
pengubahan sol menjadi gel dan proses annealing
membutuhkan waktu yang lama.
b)
Proses
pelapisan TiO2 dengan cara penyemprotan (spray) menyebabkan gaya adhesi antara TiO2 dan kaca
rendah sehingga lapisan TiO2 mudah mengelupas.
c) Jangka waktu (lifetime) penggunaan kaca
swa-bersih tidak lama.
3. Metode Pelapisan Nano-partikel dengan
Pencelupan (Dip Coating)
Metode ini dilakukan dengan mencelupkan substrat (kaca) ke dalam larutan
TiO2 kemudian substrat tersebut diangkat dengan kecepatan lambat pada suhu tertentu. Proses selanjutnya
adalah menguapkan pelarut (solvent)
dari lapisan TiO2 yang telah menempel pada kaca. Proses pengangkatan
dan pencelupan ini dilakukan secara berulang kali. Ketebalan lapisan bergantung
kepada kecepatan pengangkatan, kekentalan (viskositas) cairan dan kandungan
substrat.
4.
Metode
Pelapisan Nano-partikel dengan Sputtering
Menurut Hoshi Y. ( 1999 ), Sputtering
adalah suatu metode pemercikan material yang
dideposisikan pada substrationisasi target oleh bombardir
elektron.Kelemahan dari metode ini antara lain :
a) Biaya untuk inventarisasi dan bahan kimia
yang digunakan sangat mahal.
b) Peralatan-peralatan teknologi vakum mahal
karena reaktor-nya harus kuat untuk menahan tekanan yang rendah.
5. Metode Direct
Deposition by Flame (DDF)
Metode DDF merupakanmetode deposisi langsung dengan menggunakan reaktor
flame. Dalam metode DDF berlangsung tiga proses penting yang dapat dilakukan
dalam satu kali pemrosesan, yaitu :
a. Proses
pembuatan material nano-partikel TiO2,
b. Proses deposisi nano-partikelTiO2 pada substrat kaca, dan
c. Proses pemanasan lapisan nano-partikel TiO2
untuk memperbaiki sifat adhesinya.
Pada proses DDF, nano-partikel TiO2
dibuat secara langsung dalam sebuah reaktor flame, kemudian dilanjutkan dengan
proses deposisi langsung dan proses pemanasan yang dilakukan secara in-situ.
6. Metode Spray
Berbagai proses pembuatan nanopartikel
dilakukan para peneliti sekarang salah satu diantaranya dengan proses Spray.
Proses Spray adalah pembangkitan droplet-droplet kecil dari medium fase cair
dan salah satu metoda umum yang digunakan dalam sintesis padatan partikel nanostruktur.
Proses Spray terdiri dari Spray Drying dan Spray Pyrolysis. Flame spray
pyrolysis merupakan metode pembuatan nanopartikel yang memanfaatkan atomisasi
atau penyemprotan larutan berupa droplet kedalam api (flame) dan akan
menghasilkan partikel serbuk. Menurut Nuryadin B.W (2008), faktor utama pembentuk partikel sangat dipengaruhi proses spray
(pembentukan droplet) dan proses pemanasan. Selain itu menurut Choa, Changa et all (2009), ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
proses pembentukan nanomaterial diantaranya konsentrasi prekursor, dan
jenis starting material. Serta lama waktu kontak dengan api (residence
time) menurut Cho, J S et all (2008).
Metoda Spray sangat umum dilakukan karena
banyak keuntungan dengan sistem yang sangat simpel, berbiaya murah, dan dengan
skala yang sangat besar. Bahkan beberapa penelitian mampu memanfaatkan teknik
ini untuk menghasilkan material berporos dan berbentuk route. Selain itu
perangkat yang digunakan dalam metoda spray mengunakan alat yang
sederhana, murah, dan mudah didapatkan tetapi diakui sebagai metoda pabrikasi
partikel nanostruktur. Hal ini sangat cocok untuk perkembangan teknologi
dinegara kita yang sedang berkembang baik secarapenelitian dan industri.
H.
METODE PELAKSANAAN
H.1. ALAT DAN BAHAN
H.1.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
- TTIP (Titanium Tetra Isopropoxide)
- Aquadest
- LPG
H.1.2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- labu takar
- pipet volume
- pipet tetes
- botol semprot
- gelas beaker
- ultrasonic nebulizer
- magnetic stirrer
- erlenmeyer
H.1.3 Gambar Alat
Keterangan :
1.
LPG
2.
Flemix flame burner
3.
Flame reactor glass
4.
Bag filter
5.
Condenser
6.
Water
7.
Watertrap
8.
Ultrasonic Nebulizer
9.
Vacum pump
H.2. LOKASI
Tempat
yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium
Operasi Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret.
H.3. CARA KERJA
1)
Pembuatan powder TiO2
-
Mengencerkan larutan TTIP 0,1M dengan menggunakan 100ml aquadest dan
HNO3 1M .
-
Merangkai alat
- Larutan tadi kemudian dimasukkan kedalamultrasonic
nebulizer
- Memasang nebulizer pada alat
- Mengatur aliran gas LPG
- Menghidupkan reactor flame
- Menghidupkan nebulizer dan mengatur flow gas ( udara pembawa )
-
Menyedotnya dengan blower dan menangkapnya partikel nano yang
terbentuk dengan bag filter.
2)
Pelapisan kaca helm dengan metode penyemprotan
SerbukTiO2 disemprotkan pada kaca helm yang dipanaskan, dengan
suhu tertentu. Hal ini bertujuan supaya serbuk TiO2 mau menempel pada kaca helm
yang terbuat dari polimer.
I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
|
Bulan ke-
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
1. Studi literature
|
||||||
2. Penyiapan alat
|
||||||
3. Penyiapan bahan
-
TTIP
|
||||||
4. Pengambilan data
-
Variabel yang berpengaruh
|
||||||
5.
Analisis dan pembahasan
|
||||||
6.
Penyusunan laporan
|
||||||
7. Seminar
dan diskusi
|
J. RANCANGAN BIAYA
No
|
Jenis
|
Jumlah
|
Satuan
|
Harga/satuan
(Rp)
|
Total
(Rp)
|
1.
|
Bahan
habis pakai
|
||||
TTIP
|
100
|
ml
|
2.000.000
|
2.000.000
|
|
LPG
|
1
|
Tabung (12 kg)
|
85.000
|
85.000
|
|
Kaca helm
|
2
|
sampel
|
20.000
|
40.000
|
|
Analisa morfologi dan penampang lintang dari
lapisan nano-partikel TiO2
|
1
|
sampel
|
300.000
|
300.000
|
|
Analisa struktur kristal dari lapisan
nano-partikel TiO2
|
1
|
sampel
|
550.000
|
550.000
|
|
Analisa kristalinitas dan kemurnian fase dari
lapisan nano-partikel
TiO2
|
1
|
sampel
|
75.000
|
75.000
|
|
Analisa luas area spesifik material nanopori TiO2
|
1
|
sampel
|
150.000
|
150.000
|
|
2.
|
Seminar
hasil
|
||||
Konsumsi
|
50
|
paket
|
3.000
|
150.000
|
|
Penggandaan makalah
|
50
|
eksemplar
|
2.500
|
125.000
|
|
3.
|
Laporan
penelitian
|
||||
Kertas HVS
|
2
|
rim
|
38.000
|
76.000
|
|
Tinta printer
|
3
|
set
|
20.000
|
60.000
|
|
Penggandaan proposal
|
5
|
eksemplar
|
7.000
|
35.000
|
|
Penggandaan laporan hasil
|
5
|
eksemplar
|
15.000
|
75.000
|
|
4.
|
Lain-lain
|
||||
Dokumentasi
|
1
|
set
|
60.000
|
60.000
|
|
CD
|
1
|
set
|
5.000
|
5.000
|
|
Transportasi
|
-
|
-
|
100.000
|
100.000
|
|
Publikasi ilmiah / jurnal
|
1
|
kali
|
85.000
|
85.000
|
|
Total
|
3.894.500
|
K.
DAFTAR
PUSTAKA
A.L. Castro, M.R. Nunes, A.P. Carvalho, F.M.
Costa , M.H. Florencio (2007). Synthesis of Anatase TiO2 Nanoparticles with High Temperature Stability
And Photocatalytic Activity.
Carp, O., Huisman, C.L. &
Reller, A. (2004). Photoinduced Reactivity of Titanium Oxide. Progress
in Solid State Chemistry.32: 33-177
Choa, K., H. Changa;,
et al. (2009). Mechanisms of the Formation of Silica Particles fromPrecursors
with
Cho, J. S., D. S.
Jung, et al. (2008). Spherical shape hydroxyapatite powders prepared by flame
spray pyrolysis.
Hoshi, Y.; Ohki, R. (1999). Low energy rf sputtering system for the
deposition of ITO thin films.
Electrochimica Acta 44: 3927-3932.
Maki, K. et.al. 2003. Fabrication of thin films of
ITO by aerosol CVD. Thin Solid Films 445:
224-228.
Nuryadin, B.W., 2008, Rancang Bangun Reaktor Spray Drying Dan Spray
Pyrolysis Mengunakan Ultrasonic Nebulizer Dan Pemanas Bertingkat, Program Studi
Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
L.
LAMPIRAN
1.BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
KELOMPOK
a.
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap :
Dien Nurfathia
NIM :
I 0509012
Fakultas / program studi : Teknik / S1 Reguler
Perguruan Tinggi :
Universitas Sebelas Maret
Alamat rumah :
Jl Perdata 3 no. 12, Tangerang, Banten
No. HP :
08568057042
Email :sidien_13@yahoo.com
Waktu untuk kegiatan : 15 jam / minggu
Ketua
Pelaksana Kegiatan,
(Dien
Nurfathia)
b.
Anggota pelaksana
1)
Nama Lengkap :Ulfa Hardyanti
NIM :
I 0509041
Fakultas / program studi : Teknik / S1 Reguler
Perguruan Tinggi :
Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk kegiatan : 15 jam / minggu
Anggota
Kelompok,
(Ulfa
Hardyanti)
2)
Nama Lengkap : Ditia Alliandira
Haryanto
NIM :
I 0510010
Fakultas / program studi : Teknik / S1 Reguler
Perguruan Tinggi :
Universitas Sebelas Maret
Waktu untuk kegiatan : 15 jam / minggu
Anggota
Kelompok
(Ditia
Alliandira H.)
2. BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a.
Nama Lengkap : Agus Purwanto
b.
Tempat dan tanggal lahir : Sragen, April 11, 1975
c.
Alamat : Perumahan Grand Tembalang
Regency Blok D3 no 6, Bulusan, Tembalang,
Semarang
d.
NIP : 197504111999031001
e.
Golongan / Pangkat : III C / Penata
f.
Jabatan Fungsional : Lektor
g.
Fakultas/Program Studi : Teknik/S1 Reguler
h.
Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas
Maret
i.
Bidang Keahlian : Nanopartikel
j.
Pendidikan Formal : S1 Teknik Kimia ITS
S2
Teknik Kimia ITS
S3 Chemical engineeringHiroshima University,
Japan
k.
Waktu untuk Kegiatan : 15 jam / minggu
l.
Pengalaman kerja:
Institusi
|
Jabatan
|
Periode Kerja
|
Jurusan Teknik Kimia, FT- UNS
|
Dosen
|
1998
- sekarang
|
m.
Pengalaman Penelitian:
1.
Purwanto, A dan
Mastuti, E., 2002 ,“Koefisien Perpindahan Massa
Menggunakan Shrinking Core Leaching Model Pada Ekstraksi Enceng Gondok dengan
Pelarut Karbondioksida Superkritis”, Penelitian Dosen Muda, P4M, DIKTI-DEPDIKNAS.
2. Purwanto, A, Jumari,A., 2002,“Kajian Model Matsuoka Pada Korosi Baja
Tulangan Beton”, DIK-UNS.
3. Jumari, A. dan Purwanto, A., 2004,
“Koefisien Diffusi Ion Klorida pada Lapisan Abu Sekam-Semen untuk Aplikasi
Proteksi Korosi Baja Tulangan Beton”, Penelitian Dosen Muda, P4M,
DIKTI-DEPDIKNAS.
4. Purwanto,
A dan Paryanto, 2004,“Ekstraksi Minyak Buah Mengkudu Secara Proses Alir”, Penelitian Dosen Muda, P4M,
DIKTI-DEPDIKNAS.
n.
Daftar publikasi:
1.
I Made Joni, Agus Purwanto, Ferry Iskandar, Manabu
Hazata, and Kikuo Okuyama, Intense UV-light absorption of ZnO nanoparticles
prepared using a pulse combustion-spray pyrolysis method, Chem. Eng. J., 2009, in press.
2.
Samsudin Affandi, Heru
Setyawan, Sugeng Winardi, and Agus
Purwanto, A Facile Method for Production of High-Purity Silica Xerogels
from Bagasse Ash, Adv. Powder Technol.,
2009, in-press.
3.
Agus Purwanto, Hendri Widiyandari,
Darmawan Hidayat, Ferry Iskandar, and Kikuo Okuyama, A Facile Method for the
Fabrication of Vertically Aligned ITO Nanopillars with Excellent Properties. Chem. Mater., 2009, in-press.
Dosen Pembimbing
Dr.Eng Agus Purwanto
NIP.
197504111999031001
No comments:
Post a Comment